Music is the real wealth

What is meant to be, will be :)

Rabu, 04 September 2013

Hi, i'm back!
Kita lanjutin cerita kemarin lusa ya..
Dari terminal bus, kami langsung diantar ke Kantor Keuangan tempat kami akan melakukan verifikasi, namun sebelumnya kami mencari hotel terlebih dahulu. Setelah 1 malam menginap di hotel, esok paginya kami langsung ke Kantor Keuangan untuk melakukan verifikasi berkas. Disana, peserta lainnya (lumayan) heran melihat kami karena tidak mengenakan jilbab hehehe tapi sebenarnya mereka baik-baik kok :)
Nah disini masalah mulai muncul, menurut persyaratan yang ada di internet berkas yang dibutuhkan salah satunya adalah SKL/Fotocopy legalisir ijazah, dan yang kubawa pada saat itu adalah fotocopy legalisir SKL. Dan ternyata.........harus membawa SKL asli. BAMMM!!!! *Tuhan tolong aku....*
Setelah me-lobby petugasnya, aku tidak berhasil. Ya, jalan satu-satunya aku harus pulang lagi ke Medan untuk mengambil SKL. Dan lagi, SKL ku bukan di Medan, tapi di Batam!!!! Bodohnya aku.......
Setelah berunding dengan orang tua (dimarahin juga) akhirnya aku pulang lagi ke Medan dan menunggu SKL ku dikirim dari Batam. Aku memang merepotkan.......
4 days later....
SKL pun tiba. Kita harus berangkat ke Banda Aceh lagi, perjalanan 14 jam lagi, ongkos lagi, capek lagi :")
Sempat aku ingin menyerah saja, terlalu melelahkan untuk pergi ke Banda Aceh.
Berhubung aku udah berjuang sampai ditengah jalan, aku gak boleh menyerah, aku memutuskan untuk tetap pergi kesana. Dan dikarenakan aku gak diizinin pergi sendirian ke Banda Aceh (walaupun sebenarnya berani) jadi aku mengajak sahabatku tadi (membayar ongkosnya juga).
Perjalanan dimulai.
Setibanya disana langsung cuss ke Kantor Keuangan dan berkasnya telah lengkap. Legaaa....
Tapi perjuangan belum berakhir, kami masih akan kembali ke Banda Aceh untuk mengikuti test tertulis nantinya </3 tapi itu sekitar sebulan lagi....
Setiap hari, setiap waktu aku selalu dihantui rasa takut, cemas, dan perasaan gak enak lainnya karena selalu membayangkan seperti apa test nya nanti. Kemudian aku dan sahabatku memutuskan untuk mengikuti les di kota Medan. FANTASTIC! Biayanya Rp800.000 dalam satu minggu.
Lanjutin nanti lagi ya, mau sarapan dulu hehehe...
<3

Selasa, 03 September 2013

Berhenti disini?

Pernah mengecap rasanya kegagalan?
Hari itu aku menciptakan beberapa mimpi. Menteri Keuangan adalah salah satunya.
Ya mungkin kebanyakan orang berfikir itu terlalu tinggi, but whatever..
Dimulai dengan saran dari seorang sahabat, aku diajak daftar USM STAN. Takut. Ya, hal itulah yang pertama kali kurasakan. Aku termasuk orang yang tidak berani mengambil resiko-resiko yang besar, aku takut gagal. Hanya itu. Aku suka pelajaran akuntansi, terutama pajak. Ya, aku cukup mahir dalam pelajaran itu. Sahabatku berkata, "kamu nggak bakalan bisa jadi menteri keuangan kalau kamu kuliah di p********k". Aku pikir dia ada benarnya juga. Lalu dengan setengah hati, kuberanikan diri untuk mendaftar. Dimulai dengan membayar Rp150.000 via Bank Mand**i, lalu mendaftar secara online.
Saat itu, ujian tertulis untuk wilayah Batam belum tersedia jadi kami berencana untuk ikut test di Medan. Lagipula, orang tuaku juga memperbolehkan karena aku juga sekalian berlibur ke kampung halaman (tidak begitu jauh dari kota Medan). Persiapan pun dimulai. Dimulai dari menyiapkan SKL, kartu identitas, fotokopi ijazah, dan sebagainya. Sahabatku mengajak untuk ujian tertulis di Banda Aceh. Katanya tidak begitu jauh dari Kota Medan, hanya 4 jam perjalanan.
Meluncur ke Medan tanggal 23 Juni 2013, meninggalkan 'dia' untuk sementara, meninggalkan teman-teman di Batam. Disini perjuangan dimulai. Kami berangkat ke Banda Aceh untuk verifikasi berkas, dengan bus travel, harga tiket Rp140.000 per orang. Dan...great! Perjalanan ternyata bukan 4 jam, melainkan 14 jam. Hebat bukan?
Siksaan demi siksaan kami lalui sewaktu di dalam bus. Perut mual, susah tidur (akibat goncangan), kedinginan, bosan, kelaparan, kehausan, kesengsaraan, dan ke............an yang selanjutnya.
Setelah melewati hutan, gunung, dan lembah finally kami sampai di Kota Banda Aceh. Tidak seperti yang kubayangkan, ternyata kota ini sudah (agak) maju. Puing-puing tsunami sudah tidak ada lagi hehehe..
Setibanya di terminal bus, serasa seleb terkenal kami langsung dikerumuni tukang becak bermaksud untuk menawarkan jasanya hehe
Dari terminal bus dengan naik becak kami diantar langsung ke hotel terdekat oleh bapak tukang becak, sebut saja namanya Pak Udin.
Sekian dulu ya kawans, mau mandi dulu hehe
To be continued...

Senin, 19 Desember 2011



"orang bijak menjadi bijak hanya karena mereka mencintai.
dan orang bodoh menjadi bodoh hanya karena mereka mengira bisa memahami CINTA."